Selasa, 21 September 2021

Manfaat Daun Sirih

 Wanita Wajib Tahu! 26 MANFAAT DAUN SIRIH 1). Mengobati penyakit asma Caranya, siapkan 4-5 daun sirih, rebus daun tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas saja. Minum rebusan tersebut dengan rutin setidaknya 2-3 gelas sehari. 2). Menyembuhkan radang tenggorokkan Rebus 4-5 daun sirih dalam 2 gelas air sampai tersisa setengahnya. Minum rebusan tersebut secara rutin 2-3 gelas sehari. 3). Mengobati batuk Manfaat daun sirih lainnya adalah untuk mengobati batuk. Rebuslah 5 daun sirih merah dalam 300 ml air, minum rebusannya 2 kali setiap hari secara teratur. 4). Mengobati penyakit Bronchitis Untuk mengobati penyakit ini, yang Anda butuhkan adalah 6–10 daun sirih yang direbus dengan 300 ml air hingga tersisa setengahnya saja. Minum rebusan tersebut 3 kali sehari secara teratur. 5). Obat luka bakar ringan Caranya, tumbuk 3-5 lembar daun sirih merah dengan 2 sendok teh madu. Oleskan pada luka sehari dua kali. 6). Mengobati demam berdarah Rebus 5-6 daun sirih dalam 2 gelas air sampai tersisa setengahnya. Minum air rebusan 2 kali sehari secara rutin. 7). Menyembuhkan iritasi dan juga sakit mata Manfaat daun sirih yang cukup dikenal adalah untuk mengobati iritasi dan sakit mata. Rebus 1-2 lembar daun sirih dalam 1 gelas air, tunggu sampai dingin. Gunakan air rebusan tersebut untuk mengompres atau sebagai obat tetes. 8). Melancarkan haid Rebus 3 lembar daun sirih, 10 gram mahkota dewa, 15 gram umbi dewa dalam 2 gelas air sampai hanya tersisa 1 gelas saja. Minum rebusan tersebut 2 kali sehari. 9). Mengatasi masalah keputihan Caranya, rebus 5 -10 daun sirih merah dalam 250 ml air. Setelah dingin, saring airnya, dan gunakan untuk membasuh daerah kewanitaan. 10). Menghilangkan bau mulut Rebus 10-15 daun sirih dalam 4 gelas air sampai tersisa setengahnya. Gunakan untuk berkumur. 11). Obat penyakit jantung Salah satu manfaat daun sirih adalah untuk mengobati penyakit jantung. Tumbuk 3 lembar daun sirih, 3 siung bawang merah, 1 sendok makan jintan putih, dan biji kemukus sebanyak 7 pasang, lalu ditambahi dengan sendok makan air panas. Setelah agak dingin, saring. Minum ramuan 2 kali sehari. 12). Membersihkan kuman dari mulut Rebus 4-5 lembar daun sirih dengan 4 gelas air. Gunakan air rebusan untuk berkumur terutama setelah makan. 13). Obat gusi berdarah Rebus 10 lembar daun sirih merah dengan 4 gelas air sampai mendidih. Gunakan air rebusan tersebut untuk berkumur setidaknya 3 kali dalam sehari. 14). Mengobati sakit gusi dan sariawan Anda cukup mengunyah 1–2 lembar daun sirih merah selama 10 menit, lakukan sebanyak 2 kali sehari. 15). Menghilangkan bau badan Rebus 10-15 lembar daun sirih dan 1 sendok teh garam dalam 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas saja. Minum air rebusan 2 kali sehari. 16). Menghilangkan keringat berlebih Manfaat daun sirih yang lain adalah mampu mengendalikan senyawa kavicol dan estragol pada produksi kelenjar keringat. Caranya, oleskan hasil tumbukan dari 2 lembar daun sirih pada area ketiak secara teratur. Anda juga bisa meminum rebusan air daun sirih sebanyak 2 gelas setiap hari. 17). Obat untuk payuda** yang membengkak Caranya, ambil beberapa lembar daun sirih, kemudian bakar sampai layu. Lalu, tempelkan pada payuda** yang bengkak saat masih hangat. 18). Mengurangi produksi ASI yang berlebih Manfaat daun sirih yang lain adalah mengurangi produksi ASI yang berlebih. Caranya, ambil 4 lembar daun sirih yang diolesi minyak kelapa yang dipanggang di atas api, ingat, jangan sampai hangus. Tempelkan di sekitar area payuda** dalam keadaan hangat. 19). Ramuan setelah melahirkan Rebus 2–5 lembar daun sirih dalam 4 gelas air sampai menyusut setengahnya. Minum rebusan tersebut satu kali setiap hari. 20). Mengobati alergi yang menimbulkan gatal-gatal Siapkan 6 lembar daun sirih, 1,5 sendok makan minyak kayu putih, dan juga 1 potong jahe. Tumbuk semua bahan, kemudian oleskan pada area yang gatal. 21). Obat asam urat Caranya rebus 8 lembar daun sirih muda dalam 500 ml air sampai menyisakan 3 gelas saja. Minumlah dengan teratur 75 ml air rebusan 3 kali sehari. 22). Mengobati diare Caranya, tumbuk halus 4-6 lembar daun sirih, 1 sendok makan minyak kelapa, dan 6 biji lada, kemudian gosokkan pada perut biarkan sampai mengering. 23). Obat mimisan Untuk mengobati mimisan, cukup dengan menggulung dan memasukkan daun sirih yang layu ke dalam hidung yang mimisan untuk penyumbat pendarahan. 24). Mengobati gigi Caranya, rebus selembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai mendidih. Gunakan air rebusannya untuk berkumur. Lakukan secara berulang sampai sembuh. 25). Sebagai obat maag Siapkan 7 lembar daun sirih merah kemudian direbus dan diminum secara teratur 3 kali sehari. 26). Obat radang paru-paru Caranya, rebus 5 – 7 lembar daun sirih merah tua dalam 500 ml air sampai tersisa setengahnya saja. Minum secara rutin 3 kali sehari. #semogabermanfaat

Jumat, 17 September 2021

Butir Butir PPPP

 BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA 1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. 3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. 2. Saling mencintai sesama manusia. 3.Mengembangkan sikap tenggang rasa. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 7. Berani membela kebenaran dan keadilan. 8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA 1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. 4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN 1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. 5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. 6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA 1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong. 2. Bersikap adil. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak-hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak bersifat boros. 8. Tidak bergaya hidup mewah. 9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. 10. Suka bekerja keras. 11. Menghargai hasil karya orang lain. 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Mohon maaf hanya untuk mengingatkan saja di Hari Lahirnya Pancasila...🙏🙏

Jumat, 03 September 2021

Novel Baswedan, Dalang Runtuhnya Supremasi Hukum

 Novel Baswedan, Dalang Runtuhnya Supremasi Hukum 

 Sukamiskin, 1 September 2021 

 Surat terbuka kepada semua pemerhati hukum, Saya Prof. Otto Cornelis Kaligis, sekarang berdomisili hukum sementara di Lapas Sukamiskin, bersama ini mengajak semua rekan penasehat hukum yang punya nurani keadilan untuk merenungkan runtuhnya penegakan hukum di bumi Indonesia. Dengan terang benderang saya berani mengatakan disini, penyebab runtuhnya, adalah hanya karena ulah seorang tersangka penganiaya dan pembunuh bernama Novel Baswedan. Sosok yang menguasai media, menguasai ICW, LSM, Ombudsman, Komnas HAM dan semua para professor yang buta hukum sehingga mudah diprovokasi untuk ikut berkonspirasi bersama Novel Baswedan hanya untuk menyesatkan penegakan hukum. Hancurnya penegakan hukum dimulai dari KPK melalui Undang-undang Nomor 30/2002. Adalah ketua komisioner Antasari, seorang jaksa yang punya reputasi, yang bendak membersihkan korupsi KPK. Antasari pun berhasil, dimulai dari terjaringnya tersangka korupsi Bibit dan Chandra Hamzah, yang dua-duanya sempat menjabat sebagai komisioner KPK. Hasil investigasi Antasari, menyebabkan Bibit-Chandra Hamzah, disangka dan ditetapkan sebagai terdakwa korupsi. Mereka sempat ditahan di Makko Brimob, setelah kejaksaan menetapkan kasus korupsi mereka dinyatakan berkasnya lengkap alias P-21. Antasari berhasil membersihkan KPK, sekalipun karena keberaniannya menangkap besan presiden SBY saudara Pohan, akhirnya Antasari dijebloskan ke penjara melalui rekayasa kasus pembunuhan. Belum lagi jera menjadi markus dalam perkara PT. Masaro, kembali oknum KPK berulah dalam kasus Nazaruddin. Sejumlah nama pun terseret kasus pengurusan proyek. Nazaruddin bahkan bisa bertemu langsung dengan Chandra Hamzah di kamar kerjanya. Pemeriksaan kode etik di era Nazarudin, saya hadiri bersama advokat saya saudara Boy dan Dea Tunggaesti. Bibit hadir selaku anggota pemeriksa etik. Saya keberatan karena Bibit masih berstatus tersangka korupsi deponeering. Namanya tak pernah dipulihkan. Bagaimana mungkin seorang tersangka bisa ikut mengadili dan hadir di sidang etik? Namun keberatan saya diabaikan Abdullah Hekamahua selaku pemimpin pemeriksaan etik. Media pendukung, sama sekali tidak membuka peranan busuk Chandra Hamzah sekalipun terungkap beberapa kali pertemuan Nazaruddin dengan Chandra Hamzah. Hasil akhir keputusan Abdullah Hehamahua adalah membebaskan Chandra Hamzah dari pelanggaran etik. Beda dengan pemeriksaan etik saudara Lili Pintauli Siregar. Tentu yang hadir kecewa, termasuk anggota etik DR. Nono Makarim. Mengapa sejarah peristiwa itu saya kaji kembali? Tidak lain untuk membandingkan putusan Wakil Ketua Komisioner KPK Lili Pintauli Siregar dengan para anggota komisioner Chandra Hamzah, Bibit dan kawan kawan. Bahkan dengan hukuman etik terhadap Lili, pers pendukung Novel Baswedan terus-menerus menggiring berita untuk bubarkan KPK pimpinan Firli Bahuri. Pertanyaannya, apakah saudara Lili Pintauli mempengaruhi kasus Wali Kota Tanjung Balai? Mengapa tidak ada media yang berani memberitakan berita putusan Pengadilan Bengkulu yang memerintahkan agar Novel Baswedan segera diadili? Pengaruh Novel Baswedan meruntuhkan supremasi hukum NKRI memang luar biasa. Untuk membekukan kasus pidana Novel Baswedan saja, sampai diadakan pertemuan antara pimpinan Komisioner KPK saudara Agus Rahardjo dengan Jaksa Agung Prasetyo, khusus untuk membicarakan kasus pembunuhan Novel Baswedan agar tidak dilanjutkan. Bukankah mereka seharusnya menjadi teladan penegakan hukum? Bukan sebaliknya masuk organisasi pembela pembunuh???? Kalaupun benar Lili Piintauli hanya ditelepon tersangka Wali Kota Tanjung Balai, lalu bagaimana dengan pemeriksaan etik terhadap Chandra Hamzah, atau perbuatan “markus” saudara Ade Rahardja yang berkali-kali menghubungi Ir. Arie Muladi, untuk memeras Anggodo? Atau bagaimana peranan beberapa anggota KPK mengurus proyek dalam kasus Nazaruddin, bendahara Partai Demokrat? Mengapa Saut Situmorang, Novel Baswedan dkk tidak ramai-ramai menggiring Ade Rahardjo, Chandra Hamzah ke pengadilan? Termasuk peranan Abraham Samad yang bolak-balik menghubungi petinggi Nasdem dan PDIP, lobby untuk meloloskan dirinya menjadi wakil presiden? Bukankah menurut Saut Situmorang, sesuai peraturan etik KPK, kasak kusuk Abraham Samad atau tindakan Chandra Hamzah yang mesra berhubungan dengan Nazaruddin, bukan saja termasuk pelanggaran etik tetapi juga terbilang masuk kategori tindak pidana? Pokoknya apabila yang terlibat oknum KPK di era Agus Rahardjo, Saut Situmorang, Novel Baswedan, Abdullah Hehamahua, komplotan pencitraan KPK, media, ICW, LSM pendukung termasuk Mata Najwa yang dendam abadi terhadap para warga binaan, mereka diam seribu bahasa. Sejak DPR RI melakukan supervisi terhadap KPK-nya Novel, di saat itu KPK melakukan perlawanan melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Bahkan OTT KPK sebelum Firli diberitakan sebagai jasa tunggal tindakan Novel Baswedan, sekali pun para praktisi mengetahui bahwa tindakan penyelidik dan penyidik KPK adalah tindakan kolektif. Perlawanan memuncak menjelang Firli menjalani fit and proper test, yang meloloskan Firli Bahuri ke kursi Ketua Komisioner KPK. Puncak perlawanan tanpa henti yang dilakukan Novel Baswedan, terjadi di saat pengesahan revisi UU KPK yang baru, sekaligus dilakukannya pelantikan Dewan Pengawas oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Disaat itu, kekuasaan Novel baswedan surut, karena semua tindakannya berada dibawah pengawasan Dewan Pengawas. Yang paling menjengkelkan Novel Baswedan, adalah dilakukannya saringan ujian untuk lolos jadi Aparatur Sipil Negara. Test Wawasan Kebangsaan adalah perintah Undang-undang. Upaya hukum kelompok Novel terkait TWK kandas, berakhir dengan kekalahan Novel Baswedan. Namun, putusan MK yang Erga Omnes, tertinggi diatas putusan-putusan Mahkamah lainnya, masih juga tidak rela dipatuhi baik oleh Ombudsman maupun Komnas HAM. Lalu mau dikemanakan NKRI sebagai Negara Hukum? Komnas HAM bahkan masih berupaya menemui Presiden, untuk mendiskusikan temuan test kebangsaan yang diperiksanya. Komnas HAM tidak peduli akan pembunuhan warga sipil di Papua yang lagi mengais rejeki, membangun jalan? Atau pelanggaran HAM di Poso yang membantai warga sipil oleh kelompok anarkis? Saya bukan ahli untuk megorganisir peradilan jalanan atau mengumpulkan para professor untuk pencitraan, seperti yang dilakukan Novel dkk. Perjuangan saya hanya melalui buku-buku, seperti di antaranya Korupsi Bibit-Chandra, KPK Bukan Malaikat, Yang Kebal Hukum, Sejarah Hitam KPK, Novel Pembunuh Bengis, dan Peradilan Sesat. Semua buku saya berlabel ISBN, berisi fakta mengenai KPK yang busuk, yang harus dibenahi oleh KPK-nya Firli Bahuri. Yang menjadi pertanyaan mendasar. Bagaimana seorang pembunuh kelas Novel Baswedan, dibiarkan berkeliaran mengobrak-abrik hukum? Kuncinya agar hukum kembali dapat ditegakkan sesuai dengan cita cita Reformasi, sesuai dengan sumpah Presiden, Kapolri dan Jaksa Agung, adalah sederhana. Adili Novel Baswedan, Bambang Widjojanto, Abraham Samad dan semua oknum KPK yang perkaranya telah P-21. Termasuk kasus korupsi payment gateway-nya Prof. Denny Indrayana. Jangan lagi ada tebang pilih penegakan hukum. Untuk KPK pimpinan Firli Bahuri, Dewan Pengawas, dan untuk Lili Pintauli Siregar, saya berani berkata agar Anda sebagai penegak hukum jangan ragu untuk turut memperjuangkan agar Novel Bswedan si pembunuh keji segera diadili. Masak cuma Novel Baswedan yang bisa melaporkan Anda? Tetaplah berkarya, membuat KPK yang berkeadilan. Abaikan berita-berita hoax Saut Situmorang, kelompok Novel Baswedan yang hendak membawa putusan etik ke ranah pidana. Seandainya Bareskrim Budi Waseso masih bertugas di sana, saya yakin sudah banyak oknum KPK yang dipenjarakan. Mereka lebih pantas ke Lapas, ketimbang Anda. Jangan peduli gerakan Novel Baswedan yang melaporkan hampir semua petinggi KPK era revisi UU KPK. Tujuan mereka jelas. Menghancurkan KPK sekaligus mengembalikan supremasi kelompok penyidik TALIBAN asuhan Abdullah Hehamahua. Semoga surat terbuka ini membawa manfaat bagi penegakan hukum yang lebih berkeadilan. Saya membuat surat terbuka ini di saat para rekan praktisi hukum diam, sekalipun mengetahui adanya KPK yang busuk, seperti hasil temuan DPR RI ditahun 2018 . Termasuk hasil temuan rekan sebagai praktisi ketika membela klien yang dijebloskan KPK. Pengadilan KPK adalah pengadilan sandiwara. Dakwaan identik tuntutan. Fakta di persidangan selalu dikesampingkan. Salam Keadilan. Hormat saya, Prof. Otto Cornelis Kaligis Editor: Emil Simatupang.

Chinnas Innovative


_*"If you think of China as a country that copies rather than innovate - think again!!" (Amy Webb).*_ 

 Ambillah Tiongkok memang benar mencuri teknologi maka bagi AS untuk mengatasi hal ini sangat mudah. Tinggal buktikan saja di depan pengadilan dan tuntut Tiongkok untuk membayar lunas semua paten yang dilanggar, gampang sekali 'kan? Apalagi AS 'kan gudangnya ahli hukum (lawyer) kelas dunia, kurang apalagi? Jika AS menempuh jalan ini ada banyak keuntungan diperoleh, Tiongkok akan jatuh namanya karena terbukti mencuri dan AS akan menerima banyak uang sebagai ganti rugi paten yang dilanggar. Di sinilah kita harus kritis, mengapa AS tidak menempuh jalan hukum yang begitu mudah ini? Namun memilih untuk sekedar berpolitik? Penjelasan rasional yang paling mudah adalah AS tidak memiliki bukti bahwa terjadi pencurian teknologi oleh Tiongkok. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana fenomena ini dapat dijelaskan? Untuk mendapatkan jawaban ini kita perlu terlebih dahulu memahami perkembangan teknologi Tiongkok yaitu bahwa ada beberapa bidang teknologi dimana Tiongkok mandiri dari Barat. Sebagai contoh, Kereta Cepat (High-Speed Train), Teknologi Konstruksi, 5G, Space Technology, Railgun Technology, AI, Electric Car, Renewable Energy, Hydrogen Bomb and Thermonuclear yang diluncurkan tahun 1964 - 1967, pada saat Tiongkok masih di-embargo Barat. Di sini perlu kita perhatikan hal-hal sbb.: *Pertama*, Apa perlunya Tiongkok susah-susah mencuri? Jika Tiongkoklah yang memimpin (world leader) di bidang teknologi tsb.? Misalnya untuk Teknologi 5G, Railgun, High-Speed Train, Renewable Technology, AI dan Mobil Listrik. Untuk 5G, Tiongkok sepenuhnya mandiri, Barat sendiri belum mampu membuat IC 5G dan komponen untuk antena 5G. Oleh karena Huawei mendominasi patent 5G dan semua proyek pembangunan jaringan 5G. (Elizabeth Woyke, "China is Racing Ahead in 5G. Here's What That Means," MIT Technological Review, December 18, 2018; /s/612617/china-is-racing-ahead-in-5g-heres-what-it-means/). Demikian juga dengan Railgun yang teknologinya jauh lebih modern daripada Railgun AS. Menurut analis militer, Railgun Tiongkok dapat merontokkan kapal induk AS dalam jarak 150 km dari pantai. Tiongkok begitu maju dalam Railgun Technology ini karena teknologi elektromagnetik-nya jauh lebih canggih daripada Barat (Jamie Seidel, "China's World First: Electromagnetic Railgun Goes to Sea," , news-story/ 6e31d167e88308f59ec9633 ef1e867b; Josh K. Elliott, "Why China's Miracle Railgun Weapon Should Scare the US Navy," Global News, January 3, 2019; news/ 4810853/china-railgun-warship-weapon/) Tiongkok adalah yang terdepan di dunia ini dalam Teknologi Kereta Cepat. Sampai hari ini, AS tidak memiliki sebuah kereta cepatpun, sedangkan Tiongkok memiliki jaringan kereta cepat yang melayani seluruh kota besar yang ada (Agence France Presse, "China First in the World for High-Speed Train," The Jakarta Post, July 4, 2019; life/2019/07/03/china-first-in-the-world-for-high-speed-trains.html). Demikian juga untuk AI (Artificial Intelligent), mega investasi yang bernilai multi-milyar dollar US menyebabkan Tiongkok yang terdepan di bidang ini (Amy Webb, "China is Leading in Artificial Intellegence," 201809/amy-webb/china-artificial-intellegence.html; James Vincent, " China is about to overtake America in AI Research." The Verge, March 19, 2019; Louis Columbus, " How China is Dominating Artificial Intellegence." Forbes, December 16, 2018) Untuk Enerji Terbarukan (Renewable Energy) ini adalah enerji masa depan. Pada saat perkembangan enerji terbarukan di Barat terhambat karena lobby politik perusahaan minyak. Tiongkok justru memimpin kemajuan di bidang ini (Dominic Dudley, "China is Set to Become the World's Energy Superpower," Forbes, January 11, 2019; Dominic Chiu, "The East is Green: China's Global Leadership in Renewable Energy," CSIS Report, e-energy) Demikian juga dengan Teknologi Mobil Listrik. Teknologi ini adalah masa depan industri mobil. Saat ini kemajuan teknologi mobil listrik di Barat stagnan. Kini Tiongkoklah yang terdepan di dunia ini (Bloomberg Businessweek, "China is Leading the World to an Electric Car Future," November 15, 2018; Alex Thornton, "China is Winning the Electric Vehicle Race," World Economic Forum, 04 February 2019; *Kedua*, Bagaimana Mungkin Tiongkok Mencuri Teknologi Jika Saat Itu Tiongkok diembargo dan di-isolasi oleh Barat? Misalnya, Teknologi Bom Hydrogen dan Bom Nuklir? Untuk Hydrogen Bomb ( UPI Archives, "China Fires H-Bomb," June 17, 1967; "China First Hydrogen Test Successful, 1967" Untuk Persenjataan Nuklir, Tiongkok adalah yang terbaik, bahkan melewati AS dan Russia, dalam Teknologi Persenjataan Nuklir (lihat, Alex Lockie, "We Ranked the World's Nuclear Arsenals. Here's Why China Came Out on Top." Business Insider, January 25, 2019). *Ketiga*, Apabila Tiongkok Mencuri Teknologi, pasti teknologinya jauh lebih buruk dibandingkan Barat. Bagaimana mungkin bisa mendominasi hak Paten Teknologi? Paten diajukan untuk penemuan produk & teknologi baru dari segi ini Barat telah tertinggal oleh Tiongkok. World Intellectual Property Organisation melaporkan bahwa untuk tahun 2017 dari 3.17 juta paten yang diterbitkan. Paten dari Tiongkok ada 1.38 juta (43.53%) sedangkan AS 607,000 (19.14%), Jepang 318,000 (10.03%), Korea Selatan 205,000 (6.46%). Baru disusul Uni Eropa 167,000 (5.26%). Data ini menunjukkan bahwa selain dominasi teknologi Tiongkok; juga dominasi Asia karena dari 3 negara Asia Timur tsb. sudah mendominasi 58.82% paten teknologi. Jika dilihat Asia secara keseluruhan ada 65% dari total paten. Sedangkan AS dan Eropa hanya 24.40%, jadi kini penemuan teknologi didominasi Asia, bukan oleh Eropa dan AS. Trend seperti ini stabil sejak tahun 2011 yl. Ini membuktikan bahwa Asia telah bangkit dan telah mendominasi teknologi ("China Continues to Dominate Worldwide Patent Applications" Engineering and Technology, December 4, 2018; Barney Thompson and Nian Liu, "China Leads the Way in Legal Technology Patents," Financial Times, 17 February 2019; IPPro, "China is Overtaking the US as the World's Largest Innovator," 20 November 2018, specialistfeatures/ specialistfeature.php?specialist_id=26). *Keempat*, Menurut intelektual dan akademisi Barat yaitu Joseph Needham, seorang ilmuwan yang terhormat (well-respected) dari Cambridge University, UK. Penulis ensiklopedia Science and Civilization in China. Needham menulis bahwa: "Tiongkok adalah Peradaban Sains dan Teknologi (Science and Technology Civilization). Masyarakat Tiongkok sangat menghargai proses belajar, studi dan meneliti, sehingga mereka memiliki kemampuan mengembangkan sains dan teknologi secara mandiri." Tulisan Needham ini menjelaskan mengapa pada saat diisolasi/di-embargo Barat. Kemajuan teknologi Tiongkok untuk industri dasar, hydrogen dan nuklir tetap melaju ke depan secara mengesankan. Lebih lanjut, Needham menulis bahwa kompas, jam (penunjuk waktu), mesiu, senjata api (senapan, meriam, dinamit, roket, dsb.), crossbow, astronomi, kertas, uang kertas, bank, bank cheque, teknik percetakan, seismograph - alat pengukur gempa. Saat itu kaisar Tiongkok sudah bisa mengetahui kapan terjadi gempa, seberapa besar gempa tsb. dan dimana lokasi gempa sehingga bisa cepat mengirim bantuan. Menarik bahwa seismograph modern masih tetap menggunakan prinsip teknologi yang sama dengan seismograph Tiongkok kuno. Serta masih banyak lagi seperti kincir air, irigasi, matematika, dsb. Seluruh teknologi ini telah biasa digunakan di Tiongkok di jaman dinasti Tang. Baru 1000 tahun kemudian diperkenalkan di Barat oleh rahib Jesuit, yang waktu itu berkunjung ke Tiongkok, menjadi tamu kaisar dan diijinkan belajar teknologi Tiongkok. Jadi menurut Needham, Baratlah yang terlebih dulu belajar teknologi dari Tiongkok. Kehadiran teknologi Tiongkok di Eropa mendorong terjadinya Pencerahan (rennaisance) yang merupakan titik awal bangkitnya liberalisme dan humanisme, yang kemudian mendorong kebangkitan Eropa (Joseph Needham, Science and Civilization in China, Cambridge University Press, 2015). Jika kita meminjam nilai-nilai liberal Barat, fairness, justice, gentleman, ethics dsb yang selama ini dijunjung tinggi dan dibanggakan oleh dunia Barat. AS semestinya membayar lunas semua paten teknologi Tiongkok yang digunakannya terlebih dahulu. Barulah AS bisa klaim pencurian teknologi oleh Tiongkok. Jika hal ini dilakukan maka AS tidak akan lagi mampu tegak berdiri, limbung karena bangkrut. Selama bertahun-tahun para petinggi di Washington meremehkan (underestimate) Tiongkok. Mereka terjebak ke dalam paradigma yang diciptakan sendiri; bahwa Tiongkok dikuasai rejim komunis yang otoritarian, bahwa rakyat Tiongkok menderita di bawah pemerintahan otoritarian, bahwa dengan kemajuan ekonomi yang terjadi, rakyat Tiongkok akan bangkit dan menuntut demokrasi, jika tuntutan demokrasi ini terjadi maka rejim komunispun tumbang dan Tiongkok - pun menjadi demokrasi liberal seperti Barat. Ditambah lagi untuk politisi dari kubu White-Supremacy, Tiongkok adalah non-Caucasian jadi secara budaya, moral dan kecerdasan sangat rendah, jadi tidak mungkinlah bisa berkembang menyaingi AS, dsb. Ini adalah asumsi yang sepenuhnya irasional; oleh karena tidak didasarkan pada data dan studi kontemporer (contemporary studies) yang mendalam pada struktur sosial-politik Tiongkok. Namun hanya didasarkan pada persepsi "sebagai orang luar terhadap komunisme Tiongkok." Akibatnya seperti intelektual AS Gordon Chang yang laris dan disukai para petinggi Washington. Gordon sejak tahun 2005 yg lalu selalu memprediksikan bahwa rejim politik dan ekonomi Tiongkok akan runtuh dan prediksinya selalu keliru. Sekalipun selalu keliru, Gordon tetap digandrungi para petinggi Washington karena Gordon berceritera apa yang ingin didengar oleh para petinggi Washington, bukan apa yang sebenarnya terjadi. Akibatnya, kebijakan Washington terhadap Tiongkok tidak pernah efektif, bahkan sepenuhnya tidak tepat sehingga Washington gagal menghentikan kemajuan Tiongkok. Puncak dari kegagalan Washington ini adalah perang dagang baru saja berlalu. Frustasi menghadapi Tiongkok, langkah paling mudah adalah melancarkan hoax politik "mencuri teknologi" dengan tujuan membentuk persepsi dan opini publik AS dan dunia bahwa Tiongkok adalah negara inferior dengan tingkat kecerdasan rendah, bermoral rendah, bisanya cuma mencuri. Sedangkan AS adalah sang adikuasa yang superior, pembela demokrasi dan HAM, sumber ilmu dan teknologi; yang telah menjadi 'korban' kejahatan Tiongkok. Hoax politik ini sangat jitu dalam menenangkan publik AS atas rontoknya superioritas teknologi AS oleh Tiongkok. Gambaran bahwa AS adalah "korban" kejahatan dan kelicikan Tiongkok cukup meyakinkan kaum White Supremacist dan dapat menenangkan kemarahan kaum buruh dan para penganggur korban PHK karena relokasi industri ke Tiongkok. Film yang dibuat Peter Navarro, "Death by China" menggambarkan dengan jelas upaya politik ini. Tiongkok menjadi kambing hitam kegagalan kebijakan ekonomi AS sehingga sektor manufaktur dalam negeri rontok, hutang menumpuk, pengangguran meningkat, produktivitas nasional menurun dan AS menjadi sangat konsumtif yang mengakibatkan defisit perdagangan meledak semua ini berujung pada meningkatnya angka kemiskinan. Kini jauh lebih banyak jumlah orang miskin di AS daripada di Tiongkok. Pada tahun 2017 yg lalu UN Rapporteur Philip Alston berkunjung ke AS untuk meneliti kemiskinan yang terjadi dan dia melaporkan ada sejumlah 51 juta orang yang dikategorikan sebagai on extreme poverty (Ed Pilkington,"The UN Rapporteur on Extreme Poverty in America," The Guardian, 1 December 2017). Pada tahun yang sama jumlah orang miskin di Tiongkok tinggal 9 juta dan Xi mentargetkan bahwa di tahun 2020 kemiskinan tidak ada lagi di Tiongkok. Semua ini hanyalah mentalitas pihak yang kalah (the loser mentality). Tidak akan menolong AS untuk memperbaiki dirinya. AS bagaikan atlit yang kalah bertanding kemudian sibuk menyalahkan lawannya (Tiongkok) dan wasitnya (WTO). *"Sebagai akhir kata, data di atas menunjukkan dengan jelas bahwa kini Asia memimpin dunia dalam Inovasi Teknologi sehingga langkah Asia memasuki abad 21 adalah dengan tegap. Fajar telah merekah di Asia, yang dulu adalah budak dan jajahan Barat. Akhirnya semua kembali kepada kita, Apakah kita akan menoleh ke Timur dimana fajar merekah dengan indah? Ataukah tetap terpaku ke Barat untuk menyaksikan matahari terbenam? Apakah kita akan ikut berderap bersama para tetangga memasuki abad Asia sambil memberi warna Indonesia? Ataukah kita memilih sibuk bertengkar masalah Suku, Ras, Agama dan Politik? Langkah apapun yang kita ambil adalah pilihan kita sendiri"*