Sabtu, 16 November 2019

Test the Water, Ahok politik dan psikologi

ISU POLITIK
Ini adalah bagian dari ilmu strategi dan politik "taste the water ", mencoba menjajagi adakah reaksi ataupun respon dari masyarakat bila nama ini dimunculkan
Reaksi akan dilihat murni apa rekayasa. Dari situ baru di putuskan apakah saatnya Ahok bisa menjabat lagi.
Ilmu ini juga bisa dipakai untuk pengalih perhatian dengan apa yang sesungguhnya terjadi karena kesulitan yang dihadapi pemerintah ataupun situaai politik saat itu.
Dirinjau dari kacamata psikolok maka, nama Ahok saat ini muncul menjadi topik pembicaraan, walaupun sebenarnya nama tersebut tidak pernah tenggelam. Ahok disebut-sebut akan menduduki posisi strategis sebagai petinggi BUMN. Mantan gubernur DKI ini terkenal dengan etos kerjanya yang positif. Baginya Integritas menjadi modal utama dalam bekerja yang tidak bisa ditawar. Akibatnya banyak orang yang “kecewa” ketika Ahok menjadi orang nomer 1 di DKI. Setelah “beristirahat” selama beberapa tahun tidak ikut aktif dalam lingkungan pemerintah, akhir-akhir ini namanya muncul kembali. Mendengar nama Ahok akan menjadi petinggi organisasi, ada orang-orang yang “panas dingin” karena merasa akan terancam eksistensinya. Dengan “gagah berani” mereka melakukan unjuk rasa menyatakan penolakan pada Ahok. Pikiran rasional kalah dengan emosi yang meledak-ledak. Mereka tidak sadar, bukannya sifat pemberani yang menjelma sebagai perilaku seperti yang tampak, tetapi mereka sebenarnya sedang mengalami stress. Stress merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam Situasi dan tekanan psikologis yang memicu munculnya stress dikenal sebagai stressor. Ada beberapa penyebab, yaitu alasan eksternal dari luar diri individu, dan alasan internal dari dalam diri individu. Penyebab eksternal, antara lain: Perubahan besar dalam hidup atau pekerjaan, terutama perubahan struktur dan kebijakan perusahaan. Apabila Ahok jadi pimpinan perusahaan, sudah pasti dia akan melakukan perubahan ditempat yang memerlukan. Hal ini tidak disenangi oleh pemuja status quo, yang ingin mempertahankan keadaan seperti sekarang. Mereka yang merasa “nyaman” bermain-main dalam organisasi, akan dipaksa kerja keras dan mematuhi jobdes yang ada. Bekerja keras, disiplin, tanggung jawab, jujur dan tidak mencuri. Kalau tidak mau, silahkan keluar dari perusahaan. Kalau keluar, mereka bisa mengalami kesulitan dalam masalah keuangan.
 Hal ini menyebabkan stress yang berat. Penyebab internal: 1. Kesehatan terutama jika individu memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung 2. Aspek kepribadian, seperti emosi, yang berupa kesedihan, dan rendah diri 3. Pikiran yang negatif dan kaku, tidak fleksibel, atau tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Akumulasi aspek eksternal dan internal yang ada berpotensi menimbulkan stress bagi individu/karyawan Akibat stress adalah Munculnya kemarahan yang meledak-ledak Marah merupakan suatu respon dalam bentuk emosi yang dapat menimbulkan perilaku agresif seperti melakukan unjuk rasa dan kekerasan. Stress akan meningkatkan ekskresi hormon adrenalin yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Akibatnya, pada kondisi ini individu cenderung lebih sulit untuk relaks dan menjadi lebih mudah marah. Hal ini perlu dihindari karena meluapkan kemarahan dengan kekerasan dapat menimbulkan sesuatu yang bisa menjadi sumber stress yang baru, antara lain berurusan dengan pihak keamanan dan penegak hukum. Terapi mengelola stres antara lain dengan 1. Relaksasi atau meditasi. 2. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam pemulihan seseorang dari gangguan stres 3. Merubah cara pandang/pola pikir. Kedatangan AHok jangan dianggap sebagai “ancaman” tetapi anggaplah sebagai “tantangan” dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi. “Siapa pun bisa marah-itu mudah.Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik-bukan hal mudah.” Aristoteles Filsuf Yunani Merdeka! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩RTS

Kamis, 14 November 2019

SELAMAT DATANG DIMASA DEPAN

 Ber-siap siap shifting karena gaya hidup para milenial
Lihat apa yang sudah terjadi Satu lagi dampak evolusi ekonomi pergeseran perilaku ... hari ini beberapa store Giant tutup, Lotus tutup mungkin bangkrut.... Selamat membaca tulisan analisa di bawah ini yang cukup menarik: How Millennials Kill Everything Oleh : Yuswohady Judul tulisan ini bakal menjadi judul buku baru. Mudah-mudah buku ini bisa keluar dalam 2-3 bulan ke depan. Coba googling dengan kata kunci “millennials kill”, maka Anda akan mendapati betapa millennial adalah “pembunuh berdarah dingin” yang membunuh apapun. Di halaman pertama hasil pencarian Google saya menemui judul-judul menyeramkan seperti ini: “RIP: Here Are 70 Things Millennials Have Killed” “Things Millennials Are Killing in 2018” “Millennials Kill Again. The Latest Victim? American Cheese” “Millennials Are Killing the Beer Industry” “How Millennials Will Kill 9 to 5 Job?” Bahkan ada situs yang menulis: “The Official Ranking of Everything Millennials Have Killed.” Di dalamnya peringkat produk dan layanan yang paling cepat “dibunuh” oleh milenial. Ada dalam urutan peringkat itu produk-produk seperti: berlian di urutan 29; golf di urutan 23; department store di urutan 20; sabun batang di urutan 15; kartu kredit di urutan 10; dan bir di urutan 5. Millennials Kill Everything New.
Kenapa milenial bisa menjadi “pembunuh berdarah dingin”
bagi begitu banyak produk dan layanan? Karena perilaku dan preferensi mereka berubah begitu drastis sehingga produk dan layanan tersebut menjadi tidak relevan lagi, alias punah ditelan zaman. Contohnya golf. Tren dunia menunjukkan, sepuluh tahun terakhir viewership ajang-ajang turnamen golf bergengsi turun drastis setelah mencapai puncaknya di tahun 2015. Tahun lalu bahkan turun drastis 75%. Porsi kalangan milenial yang menekuni olahraga ini juga sangat kecil hanya 5%. Olahraga elit ini memang digemari kalangan Baby Boomers dan Gen-X, namun tidak demikian halnya dengan milenial. Celakanya, semakin surut populasi Baby Boomers dan Gen-X, maka semakin tidak populer pula olahraga yang lahir sejak abad 15 ini. Dan bisa jadi suatu saat akan puhah. Yang sudah kejadian sekarang adalah departement store. Tahun lalu kita menyaksikan departement store di seluruh dunia termasuk di Indonesia (Matahari, Ramayana, Lotus) pelan tapi pasti mulai berguguran. Sumber penyebabnya adalah milenial yang bergeser perilaku dan preferensinya. Pertama karena mereka mulai berbelanja via online. Kedua, milenial kini tak lagi heboh berbelanja barang (goods), mereka mulai banyak mengonsumsi pengalaman (experience/leisure). Mereka ke mal bukan untuk berbelanja barang, tapi cuci mata, nongkrong dan dine-out mencari pengalaman penghilang stress. Pasar properti beberapa tahun terakhir seperti diam di tempat. Alih-alih semua pelaku berharap ini hanya siklus “bullish-bearish” biasa yang nanti akan naik dengan sendirinya, saya curiga ini adalah kondisi “bearish berkelanjutan” sebagai dampak terbentuknya “new normal” perekonomian kita yang melesu dalam jangka panjang. Mungkin biangnya bisa berasal dari pergeseran perilaku dan preferensi milenial. Beberapa kemungkinannya: Milenial mulai menunda nikah, menunda punya rumah, dan menunda punya anak. Belum lagi minimalist lifestyle yang kini banyak diadopsi milenial mendorong mereka memilih rumah ukuran mini. Program KB yang sukses membuat late Baby Boomers dan Gen-X membentuk keluarga kecil dengan dua anak. Dengan jumlah anggota keluarga yang kecil, maka anak-anak mereka (milenial) cenderung menempati rumah orang tua dan sharing dengan sesama saudara. So, tak perlu beli rumah baru lagi. Ini yang menjadi biang kenapa market size properti cenderung mandek. Tak hanya itu, tempat kerja pun nantinya pelan tapi pasti bisa “dibunuh” oleh milenial. Bagi Baby Boomers dan Gen-X bekerja rutin tiap hari masuk kantor dari jam 8 pagi sampai 5 sore (“8-to-5”) adalah sesuatu yang lumrah. Namun tak demikian halnya dengan milenial. Milenial mulai menuntut fleksibilitas dalam bekerja. Bekerja di manapun dan kapanpun bisa asal kinerja yang dikehendaki tetap tercapai. Kini mereka mulai menuntut pola kerja: “remote working”, “flexible working schedule”, atau “flexi job”. Survei Deloitte menunjukkan, 92% milenial menempatkan fleksibilitas kerja sebagai prioritas utama.
Tren ke arah “freelancer”, “digital nomad” atau “gig economy” kini kian menguat. Kerja bisa berpindah-pindah: tiga bulan di Ubud, empat bulan di Raja Ampat, tiga bulan berikutnya lagi di Chiang May. Istilah kerennya: workcation (kerja sambil liburan). Apa dampak dari millennial shifting tersebut terhadap kantor-kantor yang masih menerapkan working style ala Baby Boomers dan Gen-X? So pasti kantor-kantor jadul itu akan ditinggalkan angkatan kerja yang nantinya bakal didominasi milenial. Kantor itu akan punah dan melapuk. Millennials will kill everything!!! Have we change the way we do our business in order to face the millenials way of life Beberapa prediksi menarik :
1. Bengkel perbaikan kendaraan akan hilang. 2. Mesin yang menggunakan bensin memiliki 20.000 bagian. Motor yang menggunakan listrik hanya memiliki 20 bagian. Mobil listrik dijual dengan garansi seumur hidup dan hanya diperbaiki oleh dealer. Hanya perlu waktu 10 menit untuk mencopot dan mengganti motor yang menggunakan listrik.
3. Motor listrik tidak diperbaiki di dealer tetapi akan dikirim ke bengkel perbaikan regional yang akan memperbaikinya menggunakan robot.
4. Motor listrik anda yang gagal fungsi akan ditunjukkan oleh lampu yang menyala, lalu anda akan pergi ke tempat yang menyerupai mesin cuci mobil, dan mobil anda akan ditarik sementara anda ngopi dan motor mobil anda akan diganti dengan yang baru.
5. SPBU atau pomp bensin akan hilang.
6. Meter parkir akan digantikan oleh meter dispenser listrik. Banyak perusahaan akan memasang stasiun isi ulang listrik; sebenarnya hal itu sudah dimulai.
7. Kebanyakan pabrik kendaraan (yang cerdas) telah mengalokasikan uangnya untuk mulai membangun pabrik yang hanya membuat mobil listrik.
8. Industri batu bara akan hilang. Perusahaan minyak dan gas akan hilang. Pengeboran minyak akan hilang. Ucapkan selamat tinggal kepada OPEC.
9. Rumah2 akan menghasilkan dan menyimpan energi listrik pada siang hari dan akan menggunakan serta menjualnya listriknya ke grid. Grid akan menyimpan dan menyalurkannya ke industri yang banyak menggunakan listrik. Apakah anda sudah melihat atap Tesla?
10. Bayi sekarang hanya akan melihat mobil pribadi di musium. Masa depan mendekati kita lebih cepat daripada yang bisa kita tangani.
11. Pada tahun 1998 Kodak memiliki 170.000 pegawai dan menjual 85% foto kertas di seluruh dunia. Hanya dalam beberapa tahun model bisnis mereka hilang dan mereka bangkrut. Siapa yang mengira itu akan terjadi? 12. Apa yang terjadi pada Kodak dan Polaroid akan terjadi di kebanyakan industri dalam 5-10 tahun yang akan datang... dan kebanyakan orang tidak melihat itu akan terjadi.
13. Apakah pada tahun 1998 anda mengira bahwa 3 tahun setelahnya anda tidak akan pernah lagi mem-foto menggunakan film?. Dengan telepon cerdas sekarang, siapa yang masih memiliki kamera dengan film?.
14. Kamera digital ditemukan tahun 1975. Barang pertama hanya memiliki 10.000 piksel, tetapi mengikuti hukum Moore. Dengan perkembangan teknologi yang eksponensial, barang yang semula mengecewakan menjadi super dan menjadi mainstream hanya dalam waktu yang singkat.
15. Hal itu terjadi lagi (tapi jauh lebih cepat) dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), kesehatan, kendaraan listrik, pendidikan, pencetakan 3D, agrikultur dan lapangan pekerjaan.
16. Lupakan buku 'Kejutan Masa Depan', ucapkan selamat datang kepada Revolusi Industri keempat.
17. Software telah dan akan terus mengacaukan banyak industri tradisional dalam 5-10 tahun mendatang.
18. Uber (seperti halnya Gojek di Indonesia) hanya piranti software, mereka tidak memiliki mobil, tapi sekarang mereka adalah perusahaan taksi terbesar di dunia! Tanyakan pada supir taksi apakah dulu mengira hal itu akan terjadi.
19. Airbnb sekarang adalah perusahaan hotel terbesar di dunia, walaupun mereka tidak memiliki properti apapun. Tanyakan pada hotel Hilton apakah dulu mereka mengira hal itu akan terjadi.
20. Artificial Intelligence: komputer akan menjadi lebih baik secara eksponensial dalam hal memahami dunia. Tahun ini, komputer mengalahkan pemain game terbaik kdi dunia, 10 tahun lebih cepat daripada yang diharapkan.
21. Di USA, pengacara muda sudah tidak memiliki pekerjaan. Berkat Watson IBM, anda bisa memperoleh nasehat hukum dalam hitungan detik (saat ini untuk hal-hal dasar), dengan akurasi 90% dibandingkan 70% akurasi yang dilakukan manusia. Jadi jika anda belajar hukum, berhentilah segera. Kebutuhan pengacara akan berkurang 90%, hanya spesialis serba tahu yang masih akan tetap bertahan.
22. Watson telah membantu perawat dalam mendiagnosa kanker, 4 kali lebih akurat dibandingkan perawat manusia.
23. Facebook sekarang memiliki software pengenal pola yang dapat mengenali wajah jauh lebih baik daripada manusia. Pada tahun 2030 komputer akan lebih cerdas daripada manusia.
24. Kendaraan otomotif: Pada tahun 2018 mobil tanpa supir pertama sudah muncul. Dalam waktu 2 tahun ke depan seluruh industri akan dikacaukan. Anda tidak akan ingin memiliki mobil lagi karena anda akan memanggil mobil dengan telepon anda, mobil itu akan muncul di lokasi anda, dan mengantarkan anda ke tempat tujuan anda. Tidak perlu bingung memarkir mobil itu, anda hanya akan membayar jarak tempuh dan anda dapat tetap produktif selama berkendara. Anak-anak jaman sekarang tak pernah punya sim dan tak pernah memiliki mobil.
25. Hal itu akan mengubah kota-kota kita, karena kita hanya perlu mobil 90-95% lebih sedikit. Kita dapat mengubah lahan2 parkir menjadi taman-taman kota.
26. Sekitar 1,2 juta orang meninggal karena kecelakaan tiap tahun, termasuk yang disebabkan mengendarai sambil mabuk. Sekarang kita memiliki satu kecelakaan tiap 60.000 mil; dengan kendaraan tanpa supir angka itu akan turun menjadi 1 kecelakaan tiap 6 juta mil. Ini akan menyelamatkan jutaan nyawa tiap tahunnya.
27. Kebanyakan perusahaan mobil tak diragukan lagi akan menjadi bangkrut. Perusahaan mobil tradisional hanya mencoba pendekatan evolusioner dan hanya berusaha membuat mobil yang lebih baik, sementara perusahaan teknologi (Tesla, Apple, Google) melakukan pendekatan revolusioner dan membangun komputer di atas roda. 29. Lihat apa yang dilakukan Volvo sekarang; tidak ada lagi mesin pembakaran internal di kendaraan mereka mulai tahun ini untuk model 2019, semua menggunakan listrik atau hybrid, dengan maksud nantinya akan melenyapkan pula model2 hybrid.
28. Banyak ahli-ahli teknik di Volkswagen dan Audi takut terhadap Tesla, dan memang seharusnya begitu. Lihat semua perusahaan yang menawarkan mobil listrik. Beberapa tahun lalu keberadaan mereka tidak bisa dirasakan.
29. Perusahaan asuransi akan mengalami kesulitan masif; tanpa kecelakaan, biaya akan menjadi lebih murah. Model bisnis asuransi mobil akan hilang.
30. Real estate akan berubah. Jika orang bisa bekerja pulang-pergi, mereka akan tinggal di tempat yang jauh untuk hidup di lingkungan yang lebih terjangkau dan lebih menyenangkan.
31. Mobil listrik akan menjadi mainstream pada tahun 2030 an. Kota menjadi tidak berisik karena semua mobil baru akan menggunakan listrik. 32. Kota juga akan memiliki udara yang lebih bersih. 33. Listrik akan menjadi sangat murah dan bersih. 34. Produksi listrik tenaga surya telah mengalami kurva pengembangan eksponensial selama 30 tahun, tetapi sekarang anda dapat melihat dampak perkembangan tersebut. Dan sekarang perkembangan itu sedang dipacu lebih kencang lagi. 35. Perusahaan energi fosil sedang berusaha mati2an membatasi akses ke grid untuk mencegah munculnya pesaing yang muncul dari instalasi listrik tenaga surya di rumah-rumah, tetapi upaya itu tidak akan bisa berlanjut - teknologi tidak akan bisa dibendung.
36. Kesehatan: Harga Tricorder X akan diumumkan tahun ini.
37. TV dan Koran akan mati dengan sendirinya, siapa yang sekarang baca koran atau siapa yg sekarang melihat TV sebagian kecik orang-orang tua diatas 50 tahun. Millenial beralih ke Youtube dan sejenisnya lebih cepat.
38. Layanan Perbankan dan Ticketing sudah swa Mandiri tidak perlu Customer Service atau Teller akan ada jutaaan profesi pekerjaan yang hilang 10-20 tahun kedepan. Sudah siapkah kita Banyak perusahaan akan membuat perangkat medikal (yang disebut 'Tricorder' dalam film Star Trek) yang bekerja dengan telepon anda, yang akan memindai retina anda, sampel darah anda, dan napas anda. Lalu dia akan menganalisa 54 bio-marker yang akan meng identifikasi hampir semua jenis penyakit. Saat ini sudah terdapat lusinan aplikasi telepon untuk tujuan kesehatan.
SELAMAT DATANG MASA DEPAN ...dia sebenarnya sudah datang beberapa tahun yang lalu...siap tidak siap sangat mungkin terjadi.....seperti di kemukakan Chairul Tanjung Bos Trancorp di Pesta Wira Usaha TDA 2010 hanya 3 Industri yang akan bertahan yaitu FEW = Food, Energy and Water.

Rabu, 13 November 2019

Hancurkan Batu Ginjal Dengan Air Kelapa hijau

HANCURKAN BATU GINJAL DENGAN AIR KELAPA KOPYOR. BATU AKAN LEMBUT SEPERTI KOPYOR

Orang kaya mengatasi batu ginjal sampai harus ke Amerika. Ini pengalaman Pak Dahlan Iskan yang ditulis hari ini dalam Disway.id. Orang miskin, cukup dengan minum kelapa hijau. Tokcer. Segar, lezat, dan ampuh. Batu ginjal luruh berkeping-keping seperti gamping disiram air. Lalu keluar deras bersama air kencing. Ini pengalaman saya dan entah berapa banyak yang sudah membuktikan. Sebetulnya sebagian tulisan ini adalah komentar saya atas tulisan Pak Dahlan yang dishare hari ini. Gara-gara ini ada beberapa teman yang inbox minta resepnya. Baiklah.
Sebelumnya ijinkan saya berkisah dulu. Pada tahun 2001, sore maghrib itu, saya mengalami sakit yang luar biasa saat buang air kecil. Mampet. Panas dingin menahan sakitnya. Air kencing sampai berdarah. Ternyata itu yang disebut batu ginjal. Sebelumnya saya hanya melihat kakak saya sampai menangis menderita hal yang sama. Setelah mencoba berbagai obat dan tidak mempan, kakak saya itu akhirnya mendapat resep jitu. Resep para leluhur. Dengan resep tersebut, saya sembuh. Tidak pakai lama. Minum abis maghrib, di pagi subuh saat buar air kecil mak byooor. Amazing. Beberapa tahun berikutnya, saat mudik lebaran, ada kerabat yang bercerita kalau mau operasi batu ginjal. Rasa sakit dia rasakan makin sakit saja. Itu karena ditambah dengan memikirkan biaya operasinya. Saya katakan: "Tenang. Nggak usah cemas". Lalu saya berikan resep ampuh pemunah batu kristal itu. Lebaran tahun berikutnya, ia bercerita dengan penuh suka cita. Resep yang saya berikan itu telah membebaskan dia dari meja operasi. Kisah itu pun viral di desa sana. Begitulah. Setiap ada yang menderita batu ginjal, saya berikan resep ini. Entah sudah berapa banyak orang. Dan sejauh ini belum ada yang gagal. Nah. Ini dia resep mujarab penghancur batu ginjal itu. Silahkan petik, manjat pohonnya, atau beli kelapa hijau di pasar. Biar tidak repot mintalah penjual sekalian memangkas bagian atasnya agar nanti mudah membuat lubang. Oh iya. Anda harus paham. Yang namanya kelapa hijau asli, sabutnya justru berwarna merah seperti di foto ini. Caranya, masaklah air di panci hingga mendidih. Setelah mendidih matikan kompor. Kemudian masukkan kelapa hijau itu utuh ke dalam panci berisi air mendidih itu. Lalu tutup. Diamkan selama 10 menit. Selama 10 menit itu, silahkan dibolak-balik posisinya agar merata. Setelah itu, angkat kelapa hijau dari panci. Segera lubangi ujung atas kelapa itu dan tuangkan airnya ke dalam gelas. Sekarang minum airnya. Rasanya sungguh lezat dan segar. Setelah itu, silahkan tidur. Saat terbangun di pagi subuh, Anda akan terasa ingin buang air. Kini warna air kencing itu bukan coklat atau kuning lagi. Tetapi berwarna serperti air susu. Itu adalah batu ginjal yang sudah hancur. Lakukan hal itu maksimal tiga kali saja. Pengalaman saya, dengan dua kali minum, batu itu sudah hilang.

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10155704160161864&id=593706863

Senin, 11 November 2019

CHIN CHAI

*CHIN CHAI* ( Tidak terlalu banyak perhitungan / easy going ) 4 TIPE MANUSIA DALAM FILOSOFI CINA 
1. *Huang Ti Sen, Huang Ti Gu* (Badan raja, tulangnya juga tulang raja). Golongan ini adlh org kaya & jiwanya juga kaya & bisa menggunakan kekayaannya utk dinikmati, juga mau berbuat Amal/Kebajikan .
 2. *Huang Ti Sen, Ji Kai Gu* (Badan raja, tapi tulang pengemis). Golongan ini menggambarkan, org kaya tapi gak bisa menikmati uangnya. Kerjanya sibuk terus menerus utk mencari uang. Jgn kan utk berbuat kebajikan, setiap tindakannya saja dihitung untung-rugi nya. Memiliki mobil bagus cuma bisa di-elus2 saja, malah banyak supir atau pegawainya yg pakai. Dunianya cuma toko atau tempat kerjanya. Tahu2 sdh tua... (Banyak nih yg model gini di sekeliling kita).
3. *Ji Kai Sen, Huang Ti Gu* (Badan pengemis, tapi tulang raja). Golongan ini menggambarkan, org2 yg secara materi biasa2 saja, tapi bisa menikmati hidupnya. Walaupun hidupnya pas2an, tapi bermental kelimpahan & berjiwa sosial.
4. *Ji Kai Sen, Ji Kai Gu* (Badan pengemis, tulang juga pengemis). Golongan ini paling parah, sudah miskin bermental pengemis... sudah gak punya duit, mentalnya minta dikasihani terus, istilah kerennya bermental "poor me" atau kasihanilah saya. Dalam menjalani kehidupan ini, jika kita benar2 menjalankan ajaran kebajikan dgn benar, maka tdk mungkin bisa sampai terpuruk... Yang mesti diingat bahwa, *"Tidak punya uang itu hanya bersifat sementara, tapi kalau merasa Miskin itu Mental yg akan terus menempel dlm Pikiran & Perbuatan...*

BELAJARLAH HIDUP CHIN CHAI
Orang tua selalu menasehati kita kalau mau hidup banyak sahabat, relasi yang baik, keluarga harmonis, dagangan lancar dan hidup menjadi santai dan enjoy, maka jadilah orang yang "chin chai". Chin chai artinya tidak terlalu banyak perhitungan plus Easy Going.... Orang yang terlalu perhitungan setiap detik, otaknya dipenuhi dengan angka angka. Jiwanya disesaki oleh dua kata yang paling penting dalam hidupnya yaitu UNTUNG dan RUGI.... Hatinya selalu Cemas dan Gelisah memikirkan bagaimana meraup keuntungan habis habisan dan memblokir semua bentuk kerugian.... Serambut kerugian dipandang serius dan besar bagai Gunung Semeru. Suka Tarik Urat, bersilat lidah, ngotot dan gontok gontokan, hanya untuk masalah sepele.... Orang yang perhitungan tak pernah mau mengalah apa lagi memberi dan berkorban. Sikap perhitungan membuat hidup tegang, kuatir, capek dan menderita..... Belajarlah menjadi "chin chai". Orang 'chin chai' selalu mengalah dan memberi, toleransi dan pengertian, gampang bekerja sama, mudah diajak berunding, sehingga punya banyak sahabat.... Rejekinya lancar, hidupnya tenang, ceria dan tidak banyak "Gejolak". Dia dan keluarganya hidup lebih sehat, harmonis, bahagia dan enjoy.. Memang benar nasihat orang tua, *"CHIN CHAI" adalah Kunci Hidup Sukses dan Bahagia....* *
Selamat pagi dan selamat beraktivitas salam kebajikan*

Sabtu, 09 November 2019

DISRUPSI PENDIDIKAN INDONESIA

Dramaturgi Bertold Brecht Dikdasmen Ala Nadiem: "The Blind & The Doubt".
 Oleh Djoko Edhi S Abdurrahman, Anggota Komisi Hukum DPR (periode 2004 - 2009), Advokat, Wasek Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
 Tulisan di Sindo News "Nadiem Dan Disrupsi Pendidikan Kita", kurang lebih deskripsi dramaturgi Nadiem Makarim untuk rombak Kurikulum Dikdasmen. Presiden Jokowi pekan lalu, sudah perintahkan perombakan besar-besaran Dikdasmen dan Kebudayaan, dan PT, termasuk kurikulumnya. Luar biasa, belum pernah ada ahli yang berani bongkar pasang dikdasmen. Mau dimilenialkan karena ada hantu disrupsi. Ini sama dengan dramaturgi yang ditulis Bertold Brecht bertajuk "The Doubt & The Blind" (kerja sama si Bisu dan si Buta). Castingnya Nadiem si The Doubt, Jokowi si The Blind. Sebab Jokowi dan Nadiem sama-sama tak paham apa itu paedagogi, tapi mau merombak kurikulum besar-besaran, dikdasmen dan kebudayaan, sekaligus. Ahli dikbud kita dianggap usang, kuno, dan puritan. Kudu ditinggalkan menuju era disrupsi yang, samar-samar itu. Hallu habis, ditambah parno disrupsi, terpenting, inilah dia dua tokoh hebat revolusi kebudayaan ala Presiden Jokowi dan Mendikbud Nadiem! Keduanya tak berlatar pedagogi, tak punya ilmu budaya, tak punya empiriknya, tapi punya kekuasaan dan duit exploitationg der lhomme, parlhomme orang miskin ojol. Nanti saya urai profil keduanya. Mari simak dulu Yuswohadi, yang konon diorder menulis "Nadiem Dan Disrupsi Pendidikan Kita" di Sindo News, tampaknya mewakili. Seru, spekulatif, dan mengerikan. Nadiem sendiri tak berani menulis. Ikhwalnya Profesor Clayton Christensen. Menurut alumni Mark Plus itu, ialah pencipta teori disrupsi. Maka Yuswohadi berangkat dari situ. Christensen memprediksi tahun 2014, separuh universitas di AS bangkrut dalam kurun 10-15 tahun. Penyebabnya, terdisrupsi online learning, MOOCs (Massive Online Open Courses), etc. Jadilah hantu itu! Christensen meramal disrupsi dunia pendidikan: Pertama, 65% anak-anak, bakal mendapatkan pekerjaan yang saat ini belum ada. Kedua, 75 juta (42%) pekerjaan manusia akan digantikan robot AI (artificial intelligence) pada tahun 2022 (World Economic Forum, 2018). Ketiga, pada 2021, 60% universitas di seluruh dunia akan menggunakan teknologi virtual reality (VR) untuk pembelajaran yang imersif (Gartner, 2018). Pendidikan adalah institusi yang sulit berubah menghadapi disrupsi. Kondisi dan metodologi pembelajaran hari ini, kata Yuswohadi, tak jauh beda dengan kondisi seabad lampau: akan terkena 3 disrupsi yang berakibat sistem jadi usang dan tidak relevan. Keempat, dari sisi anak didik, disrupsi diramal datang dari kaum milenial (neo-milenial, yaitu generasi Z) yang perilaku belajarnya menuntut perubahan radikal pendidikan, milenial generasi highly mobile, apps-dependent, terhubung online, cepat berbagi informasi via medsos, self-learner yang mencari sendiri pengetahuan di YouTube atau Khan Academy. Mereka menolak digurui. Generasi Z itu, melek visual (visually literate), lebih suka belajar secara visual (di YouTube, online games) ketimbang baca buku atau mendengar ceramah guru di kelas. Mereka sangat melek data (data-literate), piawai berselancar di Google mengulik, memproses, mengurasi, dan menganalisis informasi daripada pasif di perpustakaan. Itu dilakukan dengan super-cepat melalui 3M: multi-media, multi-platform, dan multi-tasking. Mereka lebih nyaman belajar secara kolaboratif di proyek riil, peer-to-peer, melalui komunitas atau jejaring sosial. Mereka peers lebih kredibel ketimbang guru. Mereka lebih suka menggunakan interactive gaming untuk belajar, mengerjakan PR. Kelima, disrupsi teknologi, di mana teknologi pendidikan berkembang secara eksponensial mendisrupsi sekolah tradisional. Inovasi disrupsi pendidikan ie MOOC, open educational resources (OER), situs tutorial online seperti RuangGuru atau Khan Academy, social learning platform, personalized/customized learning, professional learning network (PLN), hingga massively multi-player online (MMO) learning games kini sedang antri untuk mencapai titik critical mass. Sebagai wahana pembelajaran, sekolah tradisional akan tergeser dari posisi “core” menjadi “peripheral”. Keenam, teknologi 4.0 menghasilkan kompetensi (skill-set) baru, mendisrupsi kompetensi lama karena diganti robot/AI. “The fourth industrial revolution seems to be creating fewer jobs in new industries than previous revolutions,” ujar Klaus Schwab pendiri World Economic Forum, kutip Yuswohadi. Dengan teknologi machine learning, AI, big data analytics, IoT, AR/VR, hingga 3D printing, maka pekerjaan bergeser dari manual occupations dan routine/repetitive jobs ke cognitive/creative jobs. Kesuksesan ditentukan kemampuan kolaborasi “human +robot”. Itu sisi hard skill. Untuk soft skill, Tony Wagner (2008) merumuskan “Seven Survival Skills for 21st Century”. Tujuh skill-set itu minim diajarkan di sekolah. Karena itu sekolah harus meredefinisi kurikulumnya dengan mengakomodasi skill-set. Ketujuh, Nadiem terhadap disrupsi butuh terobosan kreatif dan pendekatan baru non business as usual. Pendekatan lama dari orang-orang lama, puritan dan resisten membuat ekosistem pendidikan terpuruk melapuk, tulis Yuswohadi. Dunia pendidikan butuh sosok muda (milenial) yang punya default logika zaman baru. Pendidikan butuh disruptive leader yang mumpuni, Nadiem? Seperti dibuktikan di Go-Jek kata Yuswohadi, Nadiem mampu memainkannya, menghasilkan creative solution, terobosan Go-Jek, Go-Ride, Go-Car, Go-Send, Go-Food, hingga Go-Pay. Komen Saya Bro Yuswohadi, anda tidak mabok tah? Sebab tak ada masyarakat seperti profil paparan anda itu di Indonesia (1-6). Mungkin di AS. Sebab, membaca data SPSS (Statistical Pakckage Social and Science) saja, milenial itu tak mampu. Bagaimana mereka disebut data literasi? Paling ada 1/mil yang bisa baca data SPSS. Kalau cuma akses data, kami dulu juga sudah canggih modem to modem sebelum masuknya Internet (1987). Namun, cukup jelas latar belakang munculnya Nadim sebagai Mendikbud, ialah untuk meng-Go-Jek-kan pendidikan. Ada 6 alasan seperti sudah Anda papar tadi: disruptif, hantu, dan komputerized. Paparan Yuswohadi sama persis dengan pikiran Nadiem dan Jokowi. Modernitas via IT: tapi tak lebih dari mengubah disdakmen jadi BLK (balai latihan kerja). Ada link and match, cepat, anak didik diajar oleh AI, medsos dan Youtube, etc. Tapi tak ada itu di alam nyata. Hallu westernized itu. Tutorial macam itu, dengan machine learning, sudah ditolak tahun 2000 setelah para ahli AI bertemu di Carnegie Melon Univ. Sebelumnya di Konferensi Musim Panas di Montreal tahun 1954 menyatakan, "Kami takkan menyerahkan pendidikan kepada komputer", bunyi petisi itu. Karena itu, pendidikan tetap konservatif. Sesat berat ente Bro Yuswohadi. Bukan itu yang dimaksud pengajaran Bro. Itu BLK untuk cetak tukang, etc. Pengajaran tidak didasarkan karena ada hantu disrupsi yang menakuti balita. Juga bukan didasarkan karena anakmu suka gaul generasi Z, etc, yang kesengsem HP. Pengajaran didasarkan data empiris, data pengalaman bangsa ini. Data Empirik itu diproyeksi jadi kurikulum Dikdasmen. Tak boleh kurikulum mencerabut peserta didik dari akar antropologisnya (90 persen peserta didik adalah anak muslim). Jangan kau cari sillabus GO-JEK di situ. Saya pastikan tak ada! Nyusun kurikulum itu, seperti menyusun Tabel Robert Merton. Menggunakan Time Series, tabel perilaku manusia itu baru selesai 26 tahun bikinnya. Mau dipercepat? Tak boleh dan tak bisa. Kurikulum adalah formula, harus dicoba ke SD-SMP-SMA =12 tahun, sebagai kelinci percobaannya. Sekali gagal, berarti hangus 12 tahun. Tahun 1975, dibuat eksperimen SMPP untuk mencetak pemikir sekaligus tukang. Gagal. SMPP bubar, kembali jadi SMA. Belakangan sekolah kejuruan ditukangi, STM diubah namanya menjadi SMK, termasuk SMEP. Gagal lagi, malah jadi mobil Esemka, impor dari Cina. LOL, QI QI QI. llustrasi: kita muter dulu Bro: 1974 saya di Madura, kabur dari Jakarta karena diuber TEKAB-nya Malari yang dipimpin Hariman Siregar, sang legendaris. Issu ramai di Malang, adalah mencari formula rokok kretek Gudang Garam. Seorang pembuat formula kretek Gudang Garam terbunuh ketika ia hendak jual formula itu ke Jarum. Formula itu berharga Rp 7 miliar. Pertarungan Gudang Garam versus Jarum pun kian menghebat. Jadi saya ikut mencampur uji coba kretek, siapa tahu saya beruntung: grosok dulu, sekian persen, tembakau hitam, sekian persen, tembakau kuning, sekian persen, tetes, sekian persen, cengkeh sekian persen, dst. Lalu gulung, jadilah rokok kretek. Rasa berubah ketika urutan diubah. Rasa juga berubah ketika dosis berubah. Rasa juga berubah, jika raw material berubah. Banyak benar variabelnya. Lebih rumit daripada penelitian Adam Smith terhadap tukang jagal, di mana Smith menemukan 13 prototipe pisau jagal ketika ia merumuskan formula efisiensi ekonomi yang, kemudian disebutnya Neo Classic. Bayangkan rokok kretek itu anak didik. Bayangkan tukang jagal itu peserta didik. Anda mengubah mereka dengan formula rokok kretek dan pisau jagal. Lalu anda buat tabel berjudul Statistics Indeks Human Behavior dalam ukuran alpha. Signifikansinya pasti lebih 5%. Gagal! Seperti itu ribetnya menyusun kurikulum. Kurikulum itu Formula, Formula itu Menu Utama. IT pendukung Menu. Sekarang mau dirombak oleh orang yang tak paham formula, cuma paham IT, sebatas aplikasi. Tapi kan bisa walau laksana The Doubt & The Blind? Tak bisa! Walau kau pakai manajemen Kaplan, Weber dan filosofi Noam Chomsky. Soalnya, tak ada ilmu manajemen yang mengajar Headnya (leadnya). Tapi baguslah, Ente sudah kasih bahan BLK walau nyaris semua sudah pernah saya dengar gymmicknya IT. Tapi perlu saya kemukakan, tak ada sistem tutorial komputer maupun AI di Indonesia mengganti guru. Sudah ditolak ide itu tahun 2000, seiring penolakan ahli AI di Carnegie Melon. Ramalan sejenis Profesor Christensen itu juga telah muncul sejak generasi komputer 386, 486, Pentium 75, 100, Pentium Pro (Pentium 120). Saya mengikuti perkembangan itu, gimmicknya, sambil ngoprek. Tapi online pertama Pers di Indonesia, justru dibikin Dahlan Iskan, Jawa Pos, saya jadi wartawan di situ. Dongeng kayak itu juga saya dengar membumbui komputer Newman di Silicon Valley sebelumnya, hingga IBM 400 di San Diego yang menggantikan mainframe. Dunia seolah akan berubah drastis oleh tukang Super Computer. Tak terjadi apa-apa tuh, dunia IT berjalan anteng, stabil, meningkat dan menggembirakan. Gymmicknya doang yang gegap gempita. Menurut UUD 45, pendidikan untuk menciptakan kecerdasan dan orang beriman, bukan tukang. Bukan mencari kerja yang domainnya ekonomi. Tak bisa dikdasmen itu direvolusi. Kecuali Jokowi bikin revolusi sosial, bagian besarnya adalah merevolusi Dikdasmen. Revolusi sosial yang menerbitkan Revolusi Mental. Keras, konsisten, berresiko, untuk mengikuti metodologi revolusi sosial, seperti dilakukan guru Mao. Pasti Jokowi tak mampu. Gojek membantu menampung naker ketimbang nganggur. Itu bukan soal pedagogi. Itu soal pertumbuhan ekonomi. Per 1 persen menyerap 400.000 naker. Pertumbuhan ekonomi 5 persen adalah 5 dikali 400.000 = 2.000.000 naker/ tahun. Jadi bukan soal kurikulum, apalagi celana cingkrang. Tapi soal Jokowi meroket yang gagal. Tapi kenapa Nadiem nyasar ke Dikbud? Dungu istilah Rocky Gerung. Nadiem itu paradoks, tapi kaya raya berkat peras ojol. Tabungan ojol saja 20 persen sekitar Rp 1,4 M cash-in per hari. Nadiem tak pernah sekolah di Indonesia. Ia sudah westernized. Ia dari keluarga non muslim, menikah di gereja, anak-anaknya juga dibaptis di gereja. Ia berhasil menembus sistem sosial di Amerika, sehingga ia jadi pengurus inti di Yayasan isterinya Bill Gates bersama Sri Mulyani. Kelihatan keren, tapi berbahaya. Yaitu menebar weternized dan sekularisme.