Jumat, 06 Desember 2019

Amandemen UUD 1945 presiden 3 periode

ASERTIF... TEGAS, LANGSUNG, JUJUR. Presiden Joko Widodo pada akhirnya buka suara terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode yang menuai polemik. Presiden Jokowi menegaskan menolak usulan yang masuk dalam rangkaian amandemen UUD 1945 itu. Pengusaha Sandiaga Uno tegas menolak untuk ikut bergabung dalam direksi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta ini memastikan bakal berkecimpung di dunia ekonomi sekaligus politik bersama Partai Gerindra. Siapa yang pernah baca karya Jean-Paul Sartre? Nah pada Oktober 1964, sastrawan asal Prancis ini menolak penghargaan Nobel Sastra yang diberikan kepadanya, Ia mendapat penghargaan tersebut atas karyanya yang dinilai inspiratif dengan mengemukakan ide-ide semangat kebebasan dan upaya mencari kebenaran. Sartre mengatakan bahwa alasan penolakan itu didasari pertimbangan pribadi dan obyektivitas. Contoh diatas adalah sikap asertif atau tegas, yang diwujudkan dalam gaya komunikasi. Ada 3 gaya komunikasi yang biasa digunakan manusia. Jenis-jenis ini adalah: 1. Agresif langsung: suka memerintah, sombong, tidak toleran, berprasangka. Agresif tidak langsung: sarkastik, menipu, ambigu, menyindir, manipulatif, dan menimbulkan rasa bersalah 2. Pasif: meratap, merintih, tak berdaya, tunduk, bimbang, dan minta maaf 3. Asertif: tegas, langsung, jujur, bertanggung jawab, dan spontan Komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Komunikasi asertif juga kemampuan untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan positif dan negatif secara terbuka, jujur ​​dan langsung. Individu yang mampu berkomunikasi asertif, dapat dikatakan memiliki sikap asertif atau sikap tegas. Bersikap asertif berarti individu mengekspresikan diri secara efektif dan membela sudut pandang sendiri, dan juga menghormati hak dan kepercayaan orang lain. Bersikap asertif juga dapat membantu meningkatkan harga diri dan mendapatkan rasa hormat orang lain. Hal ini dapat membantu mengatasi stres, terutama jika individu cenderung kesulitan mengatakan “tidak”. Dengan ketidak mampuannya untuk menolak permintaan orang lain, maka individu menambah “beban kerja”, yang sebenarnya bukan menjadi tanggung jawabnya. Bersikap asertif juga dapat menciptakan hubungan yang jujur, saling menghormati. Individu yang bersikap asertif berbeda dengan individu yang bersikap pasif, dan “nrimo” Budaya Timur menyebabkan individu sering bersikap pasif. Individu yang bersikap pasif, mungkin terlihat santun, dan cenderung menghindari konflik. “ Pesan” komunikasi yang di kirim memberi kesan bahwa pikiran dan perasaannya tidak sepenting pikiran dan perasaan orang lain. Intinya, ketika individu terlalu pasif, Ia memberi orang lain “hak” untuk mengabaikan keinginan dan perasaannya. Niat individu mungkin untuk menjaga hubungan baik. Tapi bila selalu mengatakan “ya “ bisa merrugikan diri sendiri. Dan lebih jauh lagi, hal ini dapat menyebabkan individu mengalami konflik internal karena kebutuhan nya dan kebutuhan keluarganya selalu menempati urutan kedua. Jika gaya individu agresif, ia bisa dianggap sebagai pengganggu yang mengabaikan kebutuhan, perasaan, dan pendapat orang lain. Individu yang bersangkutan tampak benar sendiri atau lebih “tinggi” dari orang lain. Orang yang sangat agresif dapat mempermalukan dan mengintimidasi orang lain. Sikap Agresif mengurangi kepercayaan dan saling menghormati, sehingga menimbulkan kebencian dari orang lain. Kembali pada komunikasi Asertif. Kriteria kualifikasi untuk pernyataan ASERTIF ada dua: 1.Anda dengan jujur ​​mengungkapkan pikiran dan perasaan Anda, dan 2. Anda melakukannya dengan cara yang menunjukkan rasa hormat terhadap perasaan, keinginan, atau kebutuhan orang lain. Presiden Jokowi sudah 21 kali menolak pemberian gelar doktor honoris causa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Ketika ditanya alasannya, beliau hanya menjawab : “Saya kan hanya insinyur kehutanan dari UGM. Itu saja sudah cukup”, sambil tersenyum. “Mengetahui diri sendiri adalah awal semua kearifan.” – Aristotle Merdeka! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
RTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar