Minggu, 24 Oktober 2021

Melanggar Aturan

 CALON PENIPU ULUNG... Merdeka!🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩 Heboh di medsos, pelaku perjalanan luar negeri Rachel Vennya seharusnya menjalani karantina selama delapan hari, setelah pulang dari Amerika. Tetapi ia melanggar peraturan dengan hanya menjalani karantina selama 3 hari. Pengusaha dan Selebgram dengan 6 jutaan pengikut ini mengaku melanggar peraturan dengan alasan rindu pada anak. “Aku minta maaf apa pun alasannya. Dan aku tuh siap menerima segala sanksi dan konsekuensi ke depannya,” tutur Rachel Vennya Dia terancam satu tahun penjara. Kebanyakan orang takut melanggar aturan. Tetapi orang lain percaya bahwa melanggar aturan itu adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan sesuatu yang diinginkan. Bahkan mereka berpendapat bahwa aturan dibuat untuk dilanggar. Melanggar aturan sama saja dengan berbuat curang. Ilmuwan perilaku menemukan korelasi antara ketidakjujuran dan kreativitas. Orang dengan pekerjaan yang menuntut kreativitas atau memiliki pola pikir kreatif cenderung lebih mudah melanggar aturan dibanding orang yang kurang kreatif. Orang yang melanggar aturan merasa lebih pintar daripada yang lain. Dengan melanggar aturan memungkinkan otak mereka berpikir bebas membiarkan kreativitas mereka mengalir tanpa batas, dan akhirnya menghasilkan apa yang disebut “penipu ulung” Kepribadian adalah aspek yang berkaitan dengan perilaku yang kita sukai dalam berhubungan dengan orang lain dan dunia. Salah satu aspek kepribadian adalah _conscientiousness_ atau Tanggung jawab. Orang yang mendapat nilai tinggi dalam hal ini, cenderung tertib, teratur, dan mengikuti aturan. Mereka juga lebih rajin, bekerja keras, dan berorientasi pada prestasi. Sebaliknya orang yang egois cenderung lebih tidak etis, dan cenderung tidak menghargai norma dan aturan. Dari fenomena tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Rachel Vennya adalah selebgram yang kreatif dibuktikan dengan sejumlah bidang usaha yang dimilikinya dan pengikutnya yang mencapai jutaan orang. Namun kreatifitasnya dipakai untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Ia juga bisa dikatakan sebagai orang yang egois, curang dan tidak bertanggung jawab. Sebagai generasi muda penerus bangsa, sifat tersebut sangat disayangkan. Semoga kaum muda berhati-hati ketika memilih figur yang mereka idolakan agar tidak memilih figur yang berbakat menjadi “penipu ulung”, “Saya lebih suka gagal dengan kehormatan daripada menang dengan curang.” Sophocles RTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar