Minggu, 25 November 2018

BEDA LUPA DAN PIKUN

Selamat pagi semuanya....🌸☘Maaf baru saya balas pagi ini pak Yan, tadi malam terlalu capek utk menjelaskan.
Point yg mau saya garis bawahi adalah :
Penelitian membuktikan jika pelupa tanda kecerdasan.

Mungkin bisa benar tapi bisa tdk benar dan menyesatkan.
Salah satu teori mengatakan bawa  inteligensi itu terdiri dari 8-9 aspek/kemampuan.
Diantaranya adalah Pemahaman, pengambilan keputusan, Analisa-sintesa,  berhitung, berfikir logis, tiga dimensi, dan Mengingat atau MEMORI
Orang yg CERDAS atau bahasa asingnya SUPERIOR, memiliki aspek2 tsb pada level BAIK, bukan sekedar CUKUP. Salah satu aspek saja yg levelnya KURANG akan menurunkan TINGKAT kemampuan Intelektual seseorang. Dari CERDAS menjadi NORMAL atau Diatas rata-rata. Ini bukan Cerdas atau superior. Contoh konkritnya:
Level aspek Inteligensi biasa dikodekan dg angka (Data Ordinal). Kurang sekali (1), Kurang (2), Cukup (3), Baik (4), Baik sekali (5). Untuk dikatakan orang cerdas dibutuhkan  SEMUA aspek pada taraf minimum BAIK atau level minimum 4. Jadi kalau semua ada 9 aspek maka jumlahnya 9x 4 = 36.  Nah kalau orang pelupa atau pikun, level Memori/ingatannya itu kurang sekali (1) atau kurang (2). Walaupun 8 aspek lainnya Baik (4), 8x4=32, ditambah Memori 1 atau 2, TIDAK MUNGKIN jadi 36. Paling-paling jadi 33 atau 34. Orang tsb bisa dikatakan diatas rata-rata, tapi belum SUPERIOR atau CERDAS.
Memori ada 2 jenis, Short term memory dan long term memory. Short term memory (STM), hanya bisa menyimpan informasi dalam waktu singkat dan dalam jumlah yg terbatas. Informasi ini bila “diulang-ulang” akan dikirim ke Long term memory (LTM) utk disimpan. Bila tdk diulang maka informasi tsb hilang. LTM bisa menyimpan informasi dalam jangka waktu lama dan jumlah tdk terbatas. Namun bila informasi tsb tdk diulang maka dia akan “tidur lelap” susah dibangunkan. Tidak hilang. Ini disebut LUPA. Walaupun sulit bangun karena sdh ketumpukan info baru, tapi kemungkinan bangun itu masih ada. Jenis LTM pun beragam. Ingatan atau info ttg cara naik sepeda atau berenang itu hampir tdk pernah hilang walaupun jarang diulang. Sekali dicoba/dibangunkan akan aktif kembali. Kecuali kena trauma di kepala. Sedangkan Pikun itu, sebentar diberitahu/diberi informasi sdh lupa, maka prosesnya masih ada di STM, info cepat sekali hilang. Belum sempat dikirim ke LTM. Maka pada orang pikun baru saja diberitahu sdh lupa. Karena kemampuan menyimpan info makin rendah.
Begitu kira2 penjelasan ilmiahnya. Tentu saja tdk sesederhana itu. Terimakasih, maaf kalau kurang jelas.
Tambahan Informasi ttg Inteligensi yg saya anggap penting seperti yg diwanti-wanti dosen saya di Ausie.
Hati2 atau JANGAN GEGABAH mengatakan seseorang memiliki Inteligensi TIDAK NORMAL. Artinya bisa diatas Normal/Rata2, atau dibawah Normal/Rata2. Sama bahayanya!!!! Jadi mengatakan orang bodoh ataupun superior itu harus hati2. Karena biasanya taraf Inteligensi itu didapat dari hasil angka perolehan ketika tsb mengerjakan tes inteligensi. Orang dikatakan normal/rata-rata bila angka yg diperoleh itu antara 90-110. Artinya dibawah 90 bisa dikatakan dibawah rata2 atau tidak normal. Yg sering terjadi, psikolog dg entengnya mengatakan sso dg predikat bodoh atau IQ nya jongkok, karena angka yg diperoleh cuma 36 atau bahkan 0. Mana mungkin Sarjana atau Eselon 2 IQ nya jongkok serendah itu. Pastilah dia marah besar bila dikatakan seperti itu. Ukuran orang dg IQ normal secara mudah/sederhana, bila dia bisa menyelesaikan pendidikan SD- SMA kurang lebih selama 12-14 th. Kalau sarjana angka IQ nya rendah sekali itu berarti Idiot atau borderline. Kita semua tahu ciri orang2 yg idiot dari penampilannya. Mana mungkin karyawan eselon 3 atau 2 idiot?  Kesalahan perolehan angka rendah SERING KALI terjadi karena tester KURANG JELAS dalam memberi instruksi!!!!! Tes IQ adalah speed test, yg waktu pengerjaannya sangat cepat. Sdh ada ketentuan waktu utk mengerjakan tiap sub tes.  Ada yg cuma 3 menit bahkan 2,5 menit utk 15 soal. Bayangkan klo orang yg dites belum faham dg cara mengerjakan sub tes tsb, trus tes dimulai.... pasti IQ nya jongkok. Tester muda.... maaf, kurang memahami hal tsb, bahkan dg bangganya mengatakan “Saya hanya memberikan penjelasan satu kali”. Tester macam begini sebaiknya dipecat saja!! Membuat nama psikolog/sarjana psikologi jadi jelek. Dikatakan sebagai orang yg sok pintar, galak, sadis yg dg seenaknya menentukan nasib seseorang. Matur nuwun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar